hoñgkong pools martabetoto: Pemisahan fungsi intelijen dalam dan luar negeri dinilai penting

situs toto2024-11-23 11:55:3731349

Pemisahan fungsi intelijen dalam dan luar negeri dinilai penting

  • Selasa,hoñgkong pools martabetoto 8 Oktober 2024 11:17 WIB
Pemisahan fungsi intelijen dalam dan luar negeri dinilai penting
Ilustrasi spionase. ANTARA/Ilustrator/Kliwon/aa.
Penguatan dan penegasan peran BIN sebagai koordinator intelijen sangat perlu untuk mengatasi masalah ini.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI) Rizal Darma Putra menilai penting untuk memisahkan fungsi strategis antara intelijen dalam negeri dan luar negeri, mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini.

"Pemisahan fungsi intelijen luar negeri dan dalam negeri sangat diperlukan. Begitu pula dengan kewenangan penegakan hukum bagi intelijen dalam negeri," ujar Rizal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Rizal juga menyoroti pentingnya aspek pengawasan terhadap lembaga intelijen negara. Akan tetapi, tantangan pengawasan terhadap lembaga intelijen, khususnya BIN, sangat kompleks.

Ia menyebutkan ada tiga bentuk pengawasan yang penting terhadap intelijen, yaitu pengawasan anggaran, operasi, dan regulasi. Namun, di banyak negara, pengawasan terhadap lembaga intelijen selalu mengalami kesulitan.

Direktur Eksekutif LESPERSSI menambahkan bahwa transparansi dalam pengawasan sangat penting untuk mengurangi potensi penyalahgunaan kekuasaan.

Baca juga: Anggota DPR: Polri perkuat fungsi intelijen pascabom di Astanaanyar
Baca juga: Komisi III minta Polri perkuat fungsi intelijen deteksi aksi teror

Sementara itu, peneliti BRIN Muhammad Haripin menggarisbawahi pentingnya penguatan BIN sebagai koordinator intelijen nasional, sesuai dengan amanat UU Intelijen.

Namun, dalam praktiknya, kata dia, fungsi BIN sebagai koordinator belum optimal. Hal ini disebabkan oleh adanya ego sektoral di antara lembaga-lembaga yang memiliki fungsi intelijen.

"Penguatan dan penegasan peran BIN sebagai koordinator intelijen sangat perlu untuk mengatasi masalah ini," kata Haripin.

Terkait dengan pengembangan SDM, Haripin mengemukakan bahwa proses rekrutmen dan pendidikan intelijen di Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan, termasuk dengan adanya sekolah khusus, kurikulum, dan pengajar dari kalangan sipil dan peneliti.

Peneliti BRIN ini juga menyoroti pola pendidikan ideal untuk para intelijen masih perlu diformulasikan lebih baik, terutama untuk menghindari politisasi di dalam BIN.

Haripin mengungkapkan bahwa tantangan utama pengawasan terhadap BIN saat ini terletak pada kekosongan aturan yang mengatur kewajiban pengawasan, adanya konflik kepentingan, serta kompleksitas ancaman.

"Pengawasan yang baik harus mampu meminimalisasi konflik kepentingan dan memperkuat akuntabilitas anggaran BIN," katanya.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024

本文地址:https://fdtd.org/slot/81b499879.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Atletico Madrid butuh gol menit akhir untuk kalahkan Bilbao

KPU Jakpus petakan daerah banjir antisipasi TPS terendam hingga roboh

Polisi buru pria yang DPO karena lecehkan anak di Pejaten Timur

Adaptasi perangkat jadi tantangan timnas esport di IEFS WEC 2024

Shin atasi keletihan timnas Indonesia setelah imbangi Arab Saudi

KONI Pusat nilai penerapan sport science perlu dilakukan sejak dini

Maraton Zhengzhou 2024 Sukses Digelar, Menggabungkan Budaya Marga dan Kung Fu Shaolin

Adaptasi perangkat jadi tantangan timnas esport di IEFS WEC 2024

友情链接