KSAD sebut belum ada perintah untuk tambah pasukan di Lebanon
- Minggu,sdy full wanwantoto 13 Oktober 2024 13:39 WIB
Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto di Jakarta, Kamis (10/10), menyatakan bahwa prajurit TNI yang bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) terkena serangan tembak militer Israel (IDF). Ia menjelaskan prajurit yang kena serangan tembak itu mengalami luka ringan pada kaki dan dalam kondisi normal. "Pada Kamis 10 Oktober 2024 pukul 05.05 waktu setempat di Tower Pengamatan (OP 14) Naqoura telah terjadi aktivitas saling tembak antara IDF dan Hizbullah, terdengar ledakan dari kedua belah pihak," kata Kapuspen TNI menjelaskan kronologi peristiwa. "Situasi kontak tembak terus terjadi dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill. Rekoset (peluru nyasar, red.) luncuran mengenai menara pengamatan (OP 14) yang diduduki oleh personel pengamat situasi," tambah dia. Hariyanto menyebut personel TNI itu terluka akibat rekoset baku tembak IDF dan Hizbullah. Siaran resmi UNIFIL yang dikeluarkan tidak lama setelah insiden itu menyebut tank Merkava IDF membidik dan menembak ke arah menara pengamat di Markas UNIFIL di Naqoura, Lebanon. UNIFIL mengingatkan serangan apapun yang sengaja ditujukan kepada prajurit pasukan perdamaian merupakan pelanggaran terhadap Resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan PBB. "Kami menindaklanjuti masalah ini dengan IDF (militer Israel)," kata UNIFIL dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Kamis (10/10).
Baca juga: TNI jaring 6 ribu ton sampah dalam program Ciliwung Bening
Baca juga: KSAD sebut TNI komitmen bantu bersihkan sampah di sungai dan danau
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024